Secarik Perkamen

Sebuah buku (lagi) menyadarkan saya yang fakir ilmu ini. Pembahasan tertuju pada ayat 25 surat Kahfi. surat yang menceritakan kisah beberapa orang pemuda, jumlahnya 7orang dan satu ekor anjing yang berlindung di sebuah gua.

" Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun." (Kahfi: 25)
pikirku," kenapa Allah menyebutkan tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun? kenapa ndak disebutin 3ratus tahun aja? atau 3ratus sembilan?? mengapa harus ditambah dengan sembilan??"

Ternyata, dalam konteks ayat tersebut, Al-Qur'an bermaksud menyingkap dua penanggalan yang biasa dipakai umat manusia, yaitu Kalender Masehi dan Hijriyah.
Jadi, 300 tahun Masehi = 300 x 365 hari = 109.500 hari
        300 tahun Hijriyah = 300 x 354 hari = 106.300 hari

Perbedaan jumlah hari keduanya adalah 3.200 : 354 = 9,03 tahun Hijriyah. Jika 3.200 itu dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun dalam penanggalan Masehi, hasilnya pun sembilan. Jika dihitung dalam penanggalan Masehi, berarti Ashabul Kahfi berdiam di gua selama 300 tahun. Sementara itu, kalau dihitung dalam penanggalan Hijriyah, mereka berdiam disana selama 309 tahun. Masehi lebih dahulu disebutkan daripada Hijriyah karena penanggalan Masehi lebih tua daripada penanggalan Hijriyah. Disini jelas Allah ingin mengenalkan manusia dua konsep penanggalan dan menyerahkan kepada manusia untuk memilih penanggalan yang mereka gunakan.

MasyaAlloh... fantastis sekali.