Welcome to our website !

My 1st Book

Seribu Malam Untuk Muhammad

By 21:18

Assalamualaikum

Menelisik dari buku sebelumnya "Menatap Punggung Muhammad", kemudian saya menemukan sepenggal puisi atau pesan terakhir dari si tokoh "aku" (non-muslim) kepada kekasihnya, Azalea. Rela untuk berpisah dg kekasihnya hanya untuk pencarian jati diri dan sesuatu yang benar-benar sebenarnya, perjalanan pencarian yg berawal dari sebuah mimpi bertemu dengan Baginda Rasul.

Pasti, mendapat mimpi bertemu dengan Rasulullah itu sudah merupakan kehendak juga dari Alloh. Dan, mereka pasti orang-orang terpilih bukan sembarang orang.
Beruntunglah tokoh "aku" tersebut. Hingga membuat saya iri, karena tidak semua umat Muhammad mendapat kesempatan untuk mendapatkan mimpi seperti itu. Pun, saya yang banyak melakukan khilaf dan fakir ilmu ini.

Puisi tersebut:

"Azalea, jika aku datang padamu hanya sebagai bait-bait kata dalam surat yang gelisah dan membosankan yang membuatmu terpaksa harus mengenang lagi masa lalu cinta kita yang indah, dan kepergianku yang menyisakan lubang nyeri dihatimu..
Maafkan aku - sebab sejauh itulah keberanianku

tak perlu kau mengubah apa pun lagi tentang perasaanmu, biarkanlah semuanya berjalan tanpa rekayasa..
di depan, kita akan dialirkan oleh serangkaian peristiwa kebetulan..

Maafkan aku yang telah menyalakan kembali cahaya lampau hingga laron-laron menyebalkan datang mengusik ketenanganmu.. aku hanya ingin bercerita, Azalea-- seperti biasa melunasi hutangku pada waktu, mengubah senja menjadi lebih lapang"

0 comments