Welcome to our website !

My 1st Book

Masihkah Kau Tidak Mencintainya?

By 15:55

Sejatinya, kehidupan kita di dunia pada hakikatnya untuk siapa dan untuk apa? toh, pada zaman kekal nanti dilupakan dengan orang-orang terkasih, tersayang, yang berarti sekali di kehidupan kita.


aku hanya ingin memejamkan mata sejenak. Merenungi apa saja yang telah terbuat, kemana saja langkah kaki ini tertuju. Banyak sekali yang telah dibuat, baik hitam maupun putih, pernah terfikir,"Apa Raqib Dan Atid ga capek ya nyatet semua yang aku lakukan??"

ketika nanti di hari kebangkitan kita berdiri di tanah makam kita dalam keadaan tanpa sehelai kain pun dan kondisi matahari yang hanya berselisih setengkil telapak tangan dari kepala kita, apa yang terpikir??
Alloh sudah menghapus semua memori indah serta orang-orang terkasih itu. Hanya satu yang ada di kepala kita, "PENEBUSAN DOSA".

aku pernah membaca sebuah buku, di sana diceritakan tentang mimpi sahabat kekasih Allah. Tak lain tak bukan, Rasulullah SAW. Ya, sahabat Rasulullah sekaligus mertua Rasulullah, Abu Bakar Ash-Shiddiq.
 Di situ diceritakan, mimpi Abu Bakar yaitu perjalanan menuju Arasy nya Allah. Arasy, singgahsana Allah. 

Sambung dari cerita kebangkitan manusia tadi, termasuk aku yang juga seorang manusia, Abu Bakar mengisahkan mimpinya. Ketika itu, manusia melakukan perjalanan panjang, yaitu meminta Syafa'at kepada seluruh nabiyullah. Dimulai dari Nabi Adam. Dan Nabi Adam menolak, kenapa??
jawab beliau," Aku masih belum pantas memintakan Syafa'at untukmu kepada Allah. aku telah melakukan satu dosa yaitu memakan buah yang sesungguhnya telah dilarang oleh Allah." Begitupun seterusnya, para nabi Allah tidak mau memintakan syafa'at karena memiliki dosanya masing-masing. Hingga tibalah ketika Nabi Isa as.

"Aku tidak berani memintakan Syafa'at juga, karena aku masih memiliki dosa, yaitu umatku. Setelah sepeninggalku umatku menTuhankan aku dan ibuku."

Hingga pada akhirnya tiba di tempat Rasulullah. Saat itu Abu Bakar melihat Rasulullah yang sedang sujud, ratusan tahun hanya untuk memintakan ampun dan syafa'at bagi umatnya. Salah satu tangannya menahan pintu neraka, tangannya yang satu memegang dinding Arasy. Pintu neraka ibarat anjing yang lehernya sedang memakai rantai yang sedang dikaitkan. Menggonggong hendak melahap manusia-manusia kafir. Kemudian, Abu Bakar berkata," Wahai Baginda Rasul, bangunlah engkau, turunlah dari Arasy, umatmu sedang menantikanmu, berharap meminta syafa'atmu". Tidak lama kemudian Beliau turun dan melihat kondisi umatnya yang sangat pilu.

Masihkah kau tidak mencintainya??
Kekasih Allah yang hingga akhir hayatnya masih memikirkan umatnya. Yang pada Akhir Zaman masih mau memintakan Syafa'at dan Pengampunan kepada Allah untuk umatnya.

Masihkah kau tidak mencintainya??
yang sepertiga cahayanya berada di alam semesta ini, yang sepertiga cahayanya berada di wajah tiap-tiap umatnya.

Masihkah kau tidak mencintainya??
yang merupakan alasan Tuhan mengapa menciptakan dunia beserta isinya.

Sollu'ala Muhammad Ya Rosul...

0 comments