Welcome to our website !

My 1st Book

Ke-Sakral-an Yang Menggetarkan Arasy

By 01:16

Bilik Pembuka, Persembahan seorang istri terhadap suaminya.

"Wahai suamiku, ini bukanlah ikrar biasa, bukan..
ini adalah ikrar mitsaqon gholidzo..

Wahai suamiku, ini bukanlah ikrar biasa, bukan..
yang ketika kau lafadzkan, maka seluruh penduduk Arasy akan bergetar..

Wahai suamiku, ini bukanlah ikrar biasa, bukan..

yang ketika kau ucapkan di depan wali ku dan di hadapan para saksi, maka ketika itu pula akan ku waqafkan diriku sepenuhnya untukmu.."

Baik, sekilas dari bait puisi di atas merupakan bait puisi yang pernah saya baca di suatu buku, pasti para pengamat tau bahwa yang dimaksud adalah sebuah pernikahan. Sejujurnya, ini adalah coret-coretan saya setelah mengerti maksud dari kesakralan sebuah pernikahan.

Lalu, sakral itu apa? di mana? kapan? dan bagaimana??
seorang fakir ilmu (lagi) seperti saya, dibikin melongo dan merinding disko mulai dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki mendengar makna SAKRAL nya pernikahan itu sendiri.

Oke, sakral itu khidmat. Yang terjadi ketika wali dari calon istri mulai mengucapkan,"Ankahtuka wazawajtuka". Kesakralan itu hanya dapat dirasakan oleh masing-masing personal manusia yang hadir pada acara akad nikah tersebut.
Ternyata, ketika wali dari calon istri telah mengucapkan lafadz seperti di atas, maka turunlah para waliyullah dan malaikat-malaikat Allah yang akan turut mendoakan sang calon pengantin. Dan hal itu tidak dapat kita lihat secara nyata. Hmmm..... saya pun jadi merinding lagi sekarang nulisnya.

Bisa dibayangkan ya, betapa bahagianya kita pada saat itu... bagaimana kita tahu???
Dari hati. Hati yang terdalam inilah yang dapat merasakan kesakralan itu. Maka, disarankan untuk calon pengantin pria, ketika wali sudah mengucapkan lafadz tersebut, sang calon pengantin pria banyak-banyaklah berdzikir, menyebutkan asma Allah. Karena disini akan menyambungkan antara Allah dan makhlukNya melalui Sakinahnya Pernikahan. Dan kemudian akan dijawab oleh sang pengantin,"Qobiltu Nikaha"..

Barokallahu Lakumma Wabaroka'alaikuma Wajama'a Bayna Kuma Fii Khoiir...
Semoga ya keluarga kita nantinya dijadikan Allah seperti keluarganya Ali dan Keluarga Luqman.
Ammiiin.

0 comments