Secarik Perkamen

Assalamualaikum

Entah apa ini dinamai? satu kata yang disepakati dengan nama CINTA. Belum sempat lama rasa ini berpadu, yang kemudian menjelma menjadi sebentuk hati. Merupakan sebuah amanah pula dari sang Kuasa yang mewajibkan para makhlukNya untuk tetap bisa menjaganya.
yah, menjaga..

Penjagaan yang dilakukan dengan tidak menitikkan sebuah noda beserta campuran elemen warna. Biarkan tetap menjadi putih. Putih sekali. Untuk insan yang "di sana", entah di mana, pun saya juga tidak tahu. Barang kali engkau tahu, mungkin juga engkau dengar, lewat semesta ini, aku sampaikan, bahwa suatu saat kelak, aku ingin berbagi batin denganmu. Saling mendengar asa di jiwa ini. Kelak. Yah, ketika waktu itu sudah tiba dan dihidangkan olehNya.

Untuk sekarang, masih tidak ingin mencampuri yang putih menjadi terwarna. Biarkan masih putih. Maaf, bukan pena ini tidak mau menggoreskan lagi warna, bukan kuas ini tidak mau melukiskan lagi, bukan pastel ini tidak mau mewarna lagi, tapi ingin rasanya membiarkan putih dulu untuk beberapa saat.

Yang lalu biarlah berlalu. Diratapi bagaimanapun juga tidak akan pernah kembali. Sekarang, kembali pada pemantasan diri lagi. Mensodaqohkan diri untuk menjadi yang lebih bermanfaat lagi bagi yang disekitar.

Laa hawla walaa quwwata illa billah.